Berkenalan dengan orang baru itu menambah ilmu,
memperpanjang umur J
Bulan lalu berkunjung ke salah satu relasi. Justru
tidak bertemu dengan Pak Kaji (sapaan untuk orang yang dihormati dan sudah
pergi haji), karena beliau sedang beristirahat. Bertemu dengan istri beliau, Bu
Kaji dan salah satu anak, Tante Ve.
Menyenangkan sekali berbincang dengan mereka semua
dalam kesempatan terpisah. Bu Kaji adalah perempuan berdaya yang mampu
menyejajarkan langkah dengan kecepatan lari Pak Kaji. Dahulu mereka hanyalah
pemasok batu split dan aspal kepada para kontraktor jalan. Dengan system
kepercayaan, mereka mampu mendistribusikan banyak order ke berbagai proyek
konstruksi jalan. Setahap demi setahap mereka mampu mandiri dan mendapat proyek
sendiri. Bu kaji paham betul hitungan satu unit backhoe akan menghasilkan
berapa kubik tanah atau pasir per jam. Berapa biaya yang dikeluarkan per jam.
Alat pemecah batu akan menghasilkan berapa kubik batu split. Bahkan beliau juga
hafal berapa harga spare part dari berbagai alat berat yang dimiliki. Sehingga
beliau menyayangkan jika ada orang berduit asal saja membeli alat berat tanpa menghitung secara rinci biaya
operasional. Tak heran saat alat rusak sering di bodohi tukang bengkel yang
tidak amanah dengan menaikkan harga service
tidak manusiawi. Hasilnya tekor dan bangkrut.
Iyah ,
pengalaman tidak bisa dilawan.
Sedangkan putri beliau, tante Ve merupakan pribadi
yang supel dan menyenangkan. Cara penuturan beliau runut dengan senyum yang tak
pernah lepas menambah pesona kecantikan dalam kesederhanaan perempuan berhijab
masa kini.
Paling menarik saat bercerita lika-liku mendapat
proyek perbaikan jalan tingkat propinsi. Saya baru tahu, ternyata sudah lebih
dari 5 tahun mekanisme lelang proyek dilakukan secara online. Yup, para peserta
lelang hanya perlu mantengin web www.lpse.jatengprov.go.id/eproc/ .Disana akan tertera ratusan proyek
infrastruktur seluruh kabupaten/kota yang masuk kategori tanggungjawab
propinsi. Begadang 3 malam sangat mungkin terjadi demi sending document ke banyak proyek yang bisa dikerjakan. Setelah upload data selesai tinggal menunggu
pengumuman yang juga disiarkan via website. Pihak propinsi akan melakukan
verifikasi data dan meninjau ke site
untuk memastikan kapasitas pengaju proposal.
Keren ya, seharusnya dengan cara begini tidak ada
lagi proyek diatas Rp.200 juta dengan
system setengah penunjukan atau menjadi pemenang tender sebelum pengumuman.
Eits,ternyata masih ada yang begituan, kata Bu Kaji.
Iya, beliau pernah maju untuk suatu proyek
dengan melengkapi semua syarat yang tertulis. Seorang rekan
memperingatkan untuk tidak perlu mengajukan diri pada proyek tersebut.
Dan benar , hanya beberapa jam menjelang pengumuman
pemenang tender, tiba-tiba pihak dinas terkait mensyaratkan tenaga ahli geologi
yang tidak dimiliki Bu Kaji.
Gagal.
Bukan mental pemenang jika hal itu membuat semangat
beliau melempem, belum rezeki, begitu beliau menyampaikan.
Well, kerja keras, doa, ikhtiar adalah benar jalan
menuju sukses. Lebih dari itu, jujur menjadi benteng utama.
Siap kerja cerdas ? Ayo !
Instagram : simply.imma (Rumah Cantik ESHA)
Comments
Post a Comment