#serialbunbun
Selalu
diawali bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Mengapa ibu ? Bagaimana
jika ibu dan ayah sama-sama bekerja ? Apakah beban pendidikan anak tetap
dibebankan lebih besar pada ibu ?
Mari kita
telisik musababnya dari kacamata logika kekinian J
MASA
BALITA
Baik
ibu bekerja di luar rumah maupun ibu bekerja dari rumah, tanggung jawab
pendidikan anak terbesar memang berada di pundak ibu. Bukan berarti suami
ongkang-ongkang kaki ya... Secara fitrah suami adalah pencari nafkah utama,
meski ada kondisi tertentu saat pendapatan istri lebih besar dari pendapatan
suami. Allah menganugerahkan hormon kesabaran yang jauh lebih banyak dalam
aliran darah ibu, sehingga mampu mendidik bayi yang sebelumnya tidak bisa
apa-apa menjadi anak yang bisa melakukan banyak hal. Ujian sabar para ibu
inilah yang berbalas surga di telapak kaki nya.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Perintahkan anak-anak kalian untuk
melakukan shalat saat usia tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh
tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.(shahih Ibnu Majah dan Abu Daud)
Mengajarkan
anak tentang Iman, Ihsan dan Islam sedini mungkin. Sehingga kelak saat memasuki
usia baligh sudah faham apa yang boleh dan tidak, halal dan haram maupun sunah dan wajib. Karena memasuki
usia baligh itulah malaikat Rakib dan Atid akan mulai mengisi lembar catatan
amal dan dosa setiap insan. Mengajarkan sholat dan puasa secara bertahap kepada
balita. Mungkin sekarang ia hanya pengekor tanpa tahu makna dari setiap
tindakan. Namun membangun kebiasaan baik sejak dini, akan terekam hingga dia dewasa nanti.
Seorang
ibu seyogyanya pintar membagi waktu mengurus anak, mengurus suami, mengurus
rumah dan tetap punya waktu untuk diri sendiri “me time” , walau hanya 3 menit
yaitu saat bermuwajaah dengan Allah minimal
lima kali sehari. Syukur-syukur pak suami berkenan membiayai relaksasi
ke spa atau sekedar window shopping ke
mall J . Lakukan kolaborasi
dengan suami dalam urusan rumahtangga sehingga kelelahan menjadi superwoman
akan berbalas pijitan lembut di pundak saat buah hati telah lelap. Hasyeeek !
Comments
Post a Comment