RAMADHAN 1438 H
2nd Day
Jika hari pertama Keenan tidur ba’da dhuhur, kali ini si
Ayah menyuruh tidur sejak lepas Shubuh. Maksudnya hemat tenaga, supaya tidak cepat lemes. Dan
benar saja setelah main sepeda di jam 05.00 pagi saat langit masih gelap, hanya
sebentar barang 5 menit, pemilik bulu mata lentik itu langsung masuk kamar dan
tidur bersebelahan dengan si Ayah.
Tebak , bangun jam berapakah mereka ? Jeng-jeng, si Ayah
bangun jam 07.30 sedang Keenan bangun jam 10.30. Uwaww !! Maka harapanpun
bertumbuh, semoga puasa hari ini bisa
genap hingga sore. Yes , tak ada rengekan haus hingga ba’da ashar terlewat.
Keenan asyik bermain dengan kawan-kawannya. Selesai memasak di jam 04.00 sore, tetiba
si Gundul masuk rumah, Bunda haus. Mandi yuk, berendam nanti seger, enak, rayu
saya. Dia pasrah. Sayangnya belumlah adegan berendam di ember bayi dimulai, tetiba listrik mati.
Yaaah, mukanya menjadi cemberut. Adegan
mandipun dipercepat.
Bunda boleh minum ? Akhirnya saya mengangguk, ga jadi posting puasa full nih. Efek
sharing di media, menjadi pendorong atau sekedar pamer ? Saya plih yang
pertama. Menjadi ibu berarti menjadi madrasah bagi anak. Menjejalkan banyak hal baik pada balita akan
mudah terekam, karena nafsu dan logikanya masih sederhana. Daya pikirnya masih
lurus, tidak bercabang.
Jadi anak sholeh ya, nak *_*
Comments
Post a Comment