photo :waktuku 19122016 (edited) |
Bulan Ramadhan dan menjelang hari raya sering
diidentikkan dengan budaya konsumtif. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) , konsumtif berarti bersifat konsumsi (hanya memakai, tidak
menghasilkan sendiri). Sedang dalam pengertian populer perilaku konsumtif
didefinisikan sebagai perilaku membeli barang atau jasa yang berlebihan,
walaupun tidak dibutuhkan (Moningka, 2006). Misal gonta-ganti gawai setahun 4
kali atau ganti mobil setiap tahun. Namun
jika hanya membeli aneka hidangan yang di hari biasa tidak dilakukan, kemudian
menjelang buka puasa menjadi kewajiban, bukanlah konsumtif. Seringkali hanya
lapar mata, karena tiba saat adzan Maghrib berkumandang, 3 butir kurma dan
segelas air bening sudah Masya Allah nikmatnya.
Menjadi perilaku konsumtif saat setiap bulan membeli
pakaian baru, sementara saat hari raya juga memaksa untuk membeli pakaian baru
minimal 2 stel, sandal baru, tas baru, cincin dan gelang berkilau. Nah,
yang demikian itu memang membudaya di Indonesia. Lebaran menjadi salah satu
ajang pencapaian tidak hanya dari sisi spiritual namun lebih dominan juga
secara materi, dengan peampilan secara lahiriah.
Salah satu penyebab semua ini adalah Tunjangan Hari Raya
alias THR , yang hanya diberikan setahun sekali khususnya bagi kaum pekerja.
Momen memiliki uang berlebih itulah yang digunakan untuk membeli aneka benda
yang hendak dikenakan saat Lebaran tiba, alih-alih sebagai bentuk rasa
syukur setelah berpuasa sebulan lamanya.
Meski
selalu berulang setiap tahun, mulai tahun ini mari mulai berbenah, bagaimana memanfaatkan dana THR secara
bijak dalam 5 jurus.
Pertama
Ambil
minimal 10 % dari THR untuk zakat
fitrah, zakat maal dan sedekah. Jangan lupakan yang wajib dikeluarkan untuk
membersihkan harta kita. Ustadz Yusuf Mansur sering mengingatkan bahwa sesuatu
yang kita berikan kepada orang lain tidak akan membuat harta kita berkurang. Justru
sebaliknya, bertambah dan berkah.
Kedua
Sisihkan 15 % dari THR untuk biaya sekolah anak atau
ditabung. Menurut Prita Ghozie dari ZAP
Finance, jika selama ini kita belum mampu mengumpulkan dana darurat (dana
cadangan) secara rutin, maka sebagian THR bisa disisihkan untuk hal
tersebut. Apalagi lebaran tahun 2017 ini bertepatan dengan jelang tahun ajaran baru sekolah.
Ketiga
Alokasikan setidak nya 25% dari THR untuk kebutuhan
mudik. Bayar kembali dana pembelian tiket pesawat/tiket kereta/bus yang kemarin,
mungkin, diambil dari dana darurat atau tabungan. Jika Anda mudik menggunakan
kendaraan pribadi anggarkan untuk check
up mobil di bengkel langganan
bahkan pembaharuan asuransi mobil. Daihatsu (18/5/2017) dalam laman resminya memberikan
tips selain cek fisik kendaraan secara menyeluruh, juga jangan lupakan
perlengkapan P3K.
Kempat
ummionline872015 |
Gunakan dana 25% dari THR untuk persiapan lebaran seperti
baju baru, kue lebaran hingga angpao.
Banyak di pasaran tersedia aneka amplop lucu yang bisa juga menjadi hadiah bagi
anak dan keponakan.
Kelima
Sisanya 25 % dari THR untuk tambahan biaya hidup
harian keluarga yang meningkat selama bulan Ramadhan dan awal Syawal, seiring dengan kenaikan harga barang.
Satu hal lagi yang semestinya diperhatikan, habiskan THR Anda, bukan Gaji Anda. Simpan dana gaji seperti seharusnya . Jika semua uang di rekening
terkuras habis, maka Anda akan tekor setelahnya.
Selamat merayakan kemenangan !
Kalau saya pribadi, THR untuk:
ReplyDelete1. Biaya mudik
2. Angpao anak kecil
3. Angpao orang yg dituakan
Sisanya langsung simpan! Hehe.
Salam kenal.
Andro.
andromedamade.blogspot.com
saya lagi pengen beli saham retail nih..hehe
ReplyDeleteAGENS128 Adalah Situs Judi Online Taruhan Sepak Bola, Casino, Sabung Ayam, Tangkas, Togel & Poker Terpopuler di Indonesia
ReplyDeletePasang Taruhan Online Melalui Agen Judi Terpercaya Indonesia Agens128, Proses Cepat, Banyak Bonus, Online 24 Jam dan Pasti Bayar!
Sabung ayam
sbobet online
casino online
tembak ikan
daftar bisa langsung ke:
LINE : agens1288
WhatsApp : 085222555128