Skip to main content

Choctar - versi lain Nastar

RAMADHAN 1438 H
Day  8th

Sabtu ini saya belanja telur dan tepung. Hasrat membuat kue kering sendiri sedang membuncah. Tidak untuk dijual, tapi untuk konsumsi sendiri.  Buat ngisi toples. Buat ngisi meja tamu. Meski biasanya habis di makan sendiri :-p. Dua tahun lalu pernah semangat membuat coklat praline untuk dijual.  Dan 23 toples itu berhasil membuat saya begadang seminggu J.

Balik ke masa kecil, saat dulu belum banyak  orang berjualan kue kering , saya, ibu dan kakak-kakak setiap 3 hari menjelang lebaran akan sibuk membuat aneka  penganan semacam nastar, cheesestick, dan cookies . Bahkan sirup pun, kami buat sendiri dengan membeli essense  jeruk dicampur gula. Alasan utama tentu saja hemat pangkal enak.

Nastar adalah target pertama karena ini kesukaan  si Ayah. Sedang target selanjutnya kastengels, favorite saya. Karena saya malas membuat selai nanas sendiri  plus ingin berbeda dengan kebanyakan orang, saya  ganti selai nanas dengan potongan coklat.  Yes, saya memang  chocolate lover. Jadilah Choctar

Mendapat  resep dasar Nastar  versi Ny.Liem dari  sini 

CHOCTAR modify
Bahan A:
- 150 gram mentega   (saya pakai Blue Band)
- 150 gram margarine (saya pakai Blue Band)
- 1 sendok teh vanila ekstrak (  stok habis :-p)
- 1 butir telur (putih + kuning)
- 1 kuning telur
- 100 gram gula bubuk (saya haluskan gula pasir dengan blender)
- 1/2 sendok teh esens susu (saya tidak pakai)

Bahan B, ayak menjadi satu:
- 40 gram susu bubuk  (nemu dancow putih 27gram)
- 500 gram tepung terigu protein sedang (serba guna), resep asli 475 gram

Bahan C untuk olesan: (ternyata 1 butir kuning telur cukup, tanpa pewarna tambahan)
- 3 butir kuning telur
- 1 sendok makan air
- 1 sendok teh minyak goreng
- 2 - 3 tetes pewarna makanan kuning telur

Bahan D:
- selai nanas untuk isi nastar (saya ganti dark chocolate yang dipotong kecil)

Cara membuat: 
Siapkan loyang datar untuk memanggang kue kering. Alasi permukaannya dengan kertas baking. Sisihkan. Bulatkan masing-masing selai nanas menjadi bulatan kecil sebesar kacang merah. Letakkan di piring lebar. Sisihkan.
Siapkan mangkuk mikser, masukkan bahan A. Kocok dengan speed sedang hingga tercampur dengan mengembang dan lembut. Matikan mikser. Masukkan bahan B, sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan menggunakan spatula hingga menjadi adonan yang tercampur dengan baik.

Timbang adonan masing-masing seberat 10 gram. Letakkan satu buah adonan di telapak tangan, pipihkan. Beri satu buah bulatan selai di tengah-tengah adonan, tutup adonan sehingga selai tertutup dengan baik. Bulatkan adonan dan gelindingkan di telapak tangan hingga permukaanya halus. Anda juga bisa membentuknya menjadi lonjong.


Bagian paling melelahkan dari membuat nastar adalah saya tidak memiliki mesin yang bisa mencetak bulatan kecil secara otomatis. Jadilah adegan menggelinding dan membulatkan adonan  cukup melelahkan punggung.  Mungkin karena  mengocok mentega terlalu lama, maka kue choctar  imut  jadi menggendut bin menggemaskan.

Belum layak diplay di bakery karena bentuknya tidak standar. Besar, kecil, bulat, oval J. Tapi menurut saya sudah lebih baik dari sebulan lalu saat ujicoba pertama.  Karena khawatir kue tidak matang, malah terlalu lama dalam oven menjadikan kue terlalu coklat.
Kali ini warnanya sudah cantik J

Comments

popular post

Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini, Perlukah ?

Jadi Bapak Rumah Tangga, Kenapa Tidak ?

Serba-serbi Kurikulum 2013 (K13)

Kapan Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Naik Sepeda?