Setelah absen menulis lebih dari
empat puluh purnama, weekend ini kembali berjibaku merangkai kata demi kata.
Ececiee… Ini sebagai pertanda benar dari perkataan seorang mentor nulis bahwa
ketika kita sudah menemukan waktu dan cara nulis, mensejarahkan cerita itu
menjadi nikmat, bukan lagi beban (seperti dikerjar setora 1m1c). Apalagi
dikerjar deadline. Tapi sekalinya
mandeg-deg. Sudah deh, mulai lagi, mualaasnyaaa… Makin pinter saja nyari alasan
Bedanya alasan kali ini cukup masuk
akal. Trisemester pertama ini sungguh tidak mudah melalui hiks…hiks… Tepar
pisan. Setiap sore Keenan selalu bertanya, “Bunda hari ini cape sekali apa cape
sedikit?” Dan ketika jawabannya
“sedikit” dia akan tertawa lebar, karena itu berarti ada teman bermain. Kemana
ayahnya? HAPE-AN dong!
Kemudian sejak Jumat-Sabtu-Ahad ini berusaha
menuntaskan:
-
satu naskah calon antologi FAKTA UNIK
- satu naskah calon antologi
dongeng FABEL
- setoran grup terkeceh,
1minggu1cerita, dengan tema KEMBALI
Kali ini sunggu penuh perjuangan
diantara mual, pusing, batuk, pilek, bersin-bersin….Astaga lengkap bener penyakit musiman ini semakin membuat drama
deadliner macam sayah makin ngos-ngosan. Apa kabar calon buku solo? Maret-April
ini beneran off sama sekali tidak melirik. Sempat buka-buka deng
kemarin,lumayan sebenarnya sudah dapat 10 cerita dari target 25 naskah. Niatnya
sih, tahun ini fokus ke solo, masak antologi mulu. Nyatanya saya harus berdamai
dengan perut yang semakin membuncit ini. Alesan!
Pada dasarnya ikut proyek antologi itu
bagian dari mengasah kemampuan menulis dan menuangkan ide. Bagi saya tentu saja
Comments
Post a Comment