Ramadhan 17
Bulan lalu sempat khawatir apakah saya bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan normal. Iya, mual tiada tara sejak kehamilan minggu ke lima membuat saya lungkrah. Setiap sore menjelang malam, rasanya malas mengerjakan apapun. Berbaring adalah pilihan yang paling nyaman. Maka Keenan pun jadi rajin memijat kaki emaknya seraya berkata, "Bunda kalau udah ga lemes sekali kita mainan ya.." Saya mengangguk, "mainan disini saja ya, main lempar bantal." ucap saya lemas. Baru minggu ke tujuh saya sudah berpikir, apakah akan sanggup melewati kondisi seperti ini hingga minggu ke empatpuluh. Ampuun!
Bulan lalu sempat khawatir apakah saya bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan normal. Iya, mual tiada tara sejak kehamilan minggu ke lima membuat saya lungkrah. Setiap sore menjelang malam, rasanya malas mengerjakan apapun. Berbaring adalah pilihan yang paling nyaman. Maka Keenan pun jadi rajin memijat kaki emaknya seraya berkata, "Bunda kalau udah ga lemes sekali kita mainan ya.." Saya mengangguk, "mainan disini saja ya, main lempar bantal." ucap saya lemas. Baru minggu ke tujuh saya sudah berpikir, apakah akan sanggup melewati kondisi seperti ini hingga minggu ke empatpuluh. Ampuun!
Keterpurukan saya berlangsung hampir enam minggu. Keenan pun jadi rajin membantu emaknya cuci piring, meskipun setelah itu harus ganti baju dan dapur jadi becek semua. Anak usia 6 tahun itu setiap saya pulang kerja pasti bertanya, "Bunda lemes sedikit atau lemes banyak?"
Pak suami juga turut heran. Dia yang semangat dengan adanya tambahan calon pewaris (koleksi ratusan diecast ) dilanda keheranan yang sangat. "Apakah saat dulu hamil Keenan juga begini?" Saya menggeleng. Saat itu kami masih tinggal beda kota. Saya tinggal bersama ibu suami, dia tinggal bersama ibu saya. Kok bisa? Itu yang namanya dunia terbalik eh, dunia kerja yang terbalik.
Kehamilan tujuh tahun lalu, amatlah senang. Saya menikmati setiap pertumbuhan janin dengan membaca tabloid dan majalah. Baik beli baru maupun bekas. Semangat dong, iyes! Hamil ngebo, begitu orang bilang. Hamil tanpa ribet, hamil tanpa ngidam, hamil tanpa mual, hamil pemakan segala. Kenyamanan itu yang membuat saya memandang aneh melihat ibuk-ibuk lain yang seolah berlagak lemes, bedrest, tidak doyan makan dll. Kondisi saya teramat baik, hanya berbeda perut yang menggendut saja.
Kemudian keadaan berbalas sekarang. Proses program hamil yang penuh drama, ditambah sekarang menjalani trisemester pertama yang tidak mudah.
Tentang program hamil bisa baca disini :
Setelah bercerita dengan beberapa teman yang sedang hamil atau pun baru melahirkan. Dooor, saya tersentak. Bukan kaget sih, tapi lebih pada kesadaran bahwa yang saya alami tidak ada apa-apanya.
- ada teman yang bedrest total bahkan hingga saat ini usia kandungan 8 bulan.
- ada teman yang masuk hospital karena ada semacam infeksi. Hormon HCG dianggap musuh sama leukosit.
- beberapa teman merasakan mual muntah hingga bulan ke empat kehamilan.
Saya? Alhamdulillah memasuki bulan ke tiga, kondisi badan sudah lebih stabil. Beberapa kali keluar kota dalam rangka kerja ataupun jalan-jalan, nyaman-nyaman saja. eh tapi tetap ada bedanya, lebih cepat lelah. Kalau ini karena faktor U mungkin.
Kembali ke tema puasa. Setelah mantap akan membayar fidyah jika tak sanggup puasa, saya niatkan mampu puasa minimal separuh. Rencana, sehari puasa sehari enggak.
Hari pertama saya batalkan bakda duhur.
Hari kedua lancar jaya, buka puasa bareng teman-teman.
Hari ketiga tepar pasca belanja ke pasar.
Hari keempat, kelima, keenam, ketujuh, yaiy...Alhamdulillah full....
Semoga seterusnya...Aamiin.
Puasa itu hanya memindahkan jam makan saja. Dari siang ke malam. Itu juga yang jadi salah satu strategi saya. Setelah buka puasa dengan yang manis, kurma, kolak, es buah (maruk) dilanjut makan besar bakda magrib. Maka setelah tarawih saya menyengaja nyemil - nyemil lagi. Nyemil sayur sop, nyemil nasi lele, jus, kolak (lagi), bubur pokoknya macem-macem dah.
Sekarang? Udah balik lageee, namun sayangnya belum berimbang dengan muatan perut. Serius, ini perut cepet banget kenyang. Hadeuh, padahal masih pingin makan macem-macem demi gizi di janin. Alesan!
Lucky Club Casino Site - Online Gaming
ReplyDeleteLucky Club Casino is a safe place for luckyclub you to play casino games online with millions of players worldwide. Learn more about it, Rating: 5 · 10 votes