Saya jatuh cinta dengan kota Bandung. Entah sejak
kapan. Udah kayak I knew I love you
before I met you, gitu. Mungkin berawal dari julukannya si kota kembang.
Mungkin juga karena semasa SMU kelas dua pernah study tour kesana. Destinasi
kemana? Tentu saja, gunung Tangkuban
Perahu, haha.
Tahun ketiga smu mulai kepikiran mau kuliah dimana.
Pilihannya Bandung atau Malang. Kok bisa malah area Jawa Barat or Jawa Timur,
sementara saya tinggal di Jawa Tengah. Entah kenapa saya tidak tertarik kuliah
di Semarang, Solo atau Jogjakarta. Mungkin karena kedua kota tersebut relatif
berhawa sejuk seperti kota kelahiran saya Magelang, sementara rumah tinggal
saya saat itu, Purbalingga, menurut saya lebih panas. Tapi itu mimpi saya,
kenyataan beda jauh. Tahun dimana saya
lulus SMU justru tidak keterima di jenjang S1 pilihan saya. Sedih banget dong,
pasti.
Setahun setelahnya saya akhirnya memilih kuliah di Jogja.
Iya jadi hobi nongkrong di bunderan UGM.
Daaan mimpi untuk tinggal atau kerja di Bandung atau Malang masih
melekat di hati. Selepas wisuda di Grha
Sabha Pramana, makin gencarlah saya berkirim lamaran kesana kemari. Selain
perusahaan berlokasi di Jakarta, maka Malang dan Bandung adalah impian saya.
Lagi-lagi kenyataan berkata lain. Saya justru keterima kerja
(duluan) di kota Pekalongan. Fix, pindah kota lagi ke kota yang jauh lebih hot
hot potato. Dari sinilah perjalanan dimulai. Bujangan dan punya uang sendiri,
haha.
Tercatat sudah 3x saya ke Bandung . Tentu saja nginepnya
nebeng di rumah teman.
Naaah sekian waktu tidak ke Bandung, pekan kemarin saya dan teman-teman menyengaja liburan kesana.
Alih-alih lama tidak piknik sejak pandemi, Lembang jadi pilihan. Sebenarnya
untuk urusan kantor saya pernah beberapa kali kesana. Dan selalu ada perasaan
was-was. Setiap berjalan selalu menoleh kebelakang. Rasanya seperti ada
yang mengawasi. Parno banget emang saya.
Comments
Post a Comment