Tiga pekan sudah Andra mulai mulai bersekolah formal, meski masih jenjang Pendidikan Usia Dini (PaUD) atau Kelompok Bermain KB). Usianya baru 3, 5 tahun Juli lalu, untuk langsung masuk jenjang Taman Kanak- kanak belum diperbolehkan.
Dan seperti namanya, Kelompok Bermain, maka setiap hari anak-anak selayaknya bermain bersama teman-teman. Bedanya mereka memakai seragam. Permainannya pun beragam dan memiliki tujuan spesifik untuk merangsang motorik halus dan motorik kasar. Apa itu?
Entah, saya juga tak terlampau paham, setidaknya selama tiga pekan berlalu, Andra nampak gembira setiap berangkat ke sekolah. Mau tahu alasannya?
1. Sepatu baru
Sepanjang hidupnya yang belum genap empat tahun, inilah pertama kalinya dia dibelikan sepatu. Iya sepatu, yang kanan-kiri-depan-belakang full tertutup. Selama ini paling poool, sepatu sandal. Bangga dia, nampak seperti anak besar.
2. Tas baru
Bagian paling semangat ini, tas sekolah yang digendong kemana-mana. Tas punggung bergambar dinosaurus dan spiderman. Beli online dengan harga kurang dari seratus ribu rupiah. Emang si Ayah super irit. wkwkwk
3. Seragam baru
Selama enam hari sekolah, ada lima seragam yang dikenakan bergantian. Sampai sekarang masih relatif bersih. Aman dari kotoran dan hawa amarah, haha. Entah semester depan.
Bagian yang paling menakjubkan adalah saat Andra mampu mengeja huruf TSA dengan makhraj huruf yang benar. Masyaallah! Antara senang dan merasa lucu. Metode Qiroati yang diajarkan memang fokus pada cara baca yang benar, panjang pendek benar sedari usia dini. Insyaallah semakin besar akan terbiasa membaca Al Quran dengan tartil.
Baca juga : Menyekolahkan anak versus menitipkan anak
Sewajarnya balita yang secara naluriah masih memiliki self esteem tinggi, maka sepanjang proses belajar pukul 07.30 hingga 11.00 masih ada tangisan dari seoarang atau beberapa orang anak. Pun ada anak yang tertidur sedangkan yang lain asyik bermain. Setiap hari menjelang jam 11.00, Ustazah akan mengirim foto kegiatan anak-anak selama hari tersebut.
Comments
Post a Comment