“TV nya mati lagi, Bun!”
Balita
berkaos kuning itu meletakkan remote TV dengan kasar. Mulut lancipnya bisa
dikuncir. Saya menoleh ke layar televisi. Gelap. Namun masih ada suara
Upin-Ipin terdengar. Iya, ini kesekian kalinya benda ajaib yang mampu
menyihir balita super aktif itu mau anteng menonton serial dari negara
sebelah, meski sudah diulang puluhan kali. Andra hafal setiap adegan hinga tiap
percakapan. Dan tidak bosan, begitulah anak-anak. Konon hal itu
dikasebabkan, daya ingat pendek. Sehingga sekalipun sebuah kisah atau tayangan
diputar berulang, emosi dan pengalaman yang didapat, tetap seolah menjadi yang
pertama.
Televisi
yang menempel di dinding itu memang sudah berusia lebih dari 10 tahun. Awet ya ? Alhamdulillah, walau sering trouble seperti layar menghitam
namun suara masih ada, atau kali lain gambar tiba-tiba freeze tak
bergerak yang mengharuskan dipaksa untuk cabut colokan. Kadang hanya butuh
15-30 menit si hitam normal kembali, namun kadang sampai lebih dari semalam.
Saking seringnya sampai terbiasa, ya sudah tak ada televisi bisa melakukan
aktivitas yang lain.
Keinginan
untuk membeli televisi baru memang sudah tercatat dalam benak sejak sekian tahun
lampau, haha, apalagi sejak gencar promo TV digital. Televisi di rumah, masih
analog dong, sudah satu dasarwarsa kok. Ngomongin milih TV digital mana yang
bagus dan ramah di kantong memang bukan perkara mudah. Apalagi kalau
melihat feature dari satu merk dengan merk yang lain seringkali berbeda nama
meski secara visualisasi nampak sama.
Beberapa waktu lalu saat main ke toko elektronik untuk beli rice cooker, saya tertarik dengan salah satu merk TV nasional. Polytron Digital TV Cinemax Soundbar. Waktu itu di tayangkan trailer film Jurrasic World . Suaranya begitu menggelegar. Rasanya seperti nonton film di bioskop beneran. Speaker Polytron memang paling juara sejak dahulu. Feeling emak, langsung cek harga dong, masih 2 jutaan saja untuk size 32". Kantong-able ini mah. Sip, langsung lapor pak suamik. Kok enggak langsung gesek kartu saja? Didalam rumah (tangga) kami berlaku aturan pengeluaran pembelian barang diatas 1 juta dibebankan kepada suamik, haha.
Berbicara tentang barang elektronik, merk Polytron ini
memang termasuk everlasting. Iya sudah 47 tahun Polytron
mengembangkan ragam produk elektronik dengan inovasi putra bangsa. Buat kamu
generasi 80-90an masih ingat dengan iklan DIGITEC, NINJA! Itu adalah
produk televisi terkeren pada masany. Polytron sendiri merupakan satu-satunya
produsen alat elektronik lokal yang semakin kokoh dan merambah pasar
internasional. Eits, ada yang enggak tahu kalau Polytron adalah merk
lokal?
Iyes, Polytron didirikan 16
Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah oleh Hartono bersaudara. Tahu kan,
duo pemilik Jarum yang merupakan orang terkaya di Indonesia. Yup, Robert Budi
Hartono dan Michael Bambang Hartono. Jangan lihat gurita bisnis Hartono
bersaudara saat ini saja, namun juga telaah proses perjuangan saat mendirikan
bisnis-bisnis mereka tersebut. Insightfull!
Perusahaan ini adalah murni milik orang Indonesia
tanpa pemodal asing. Proses pembuatan barang dengan metode transfer teknologi.
Berawal dari pembuatan TV box yang ditolak pasar pada tahun 1979,
mereka terus berinovasi sehingga tercipta beragam produk mulai dari televisi,
audio, lemari pendingin, peralatan rumah tangga hingga yang terbaru motor
listrik–Polytron EVO. Sampai saat ini Polytron memiliki 3 pabrik besar di
Kudus dan Demak seluas hampir 250.000m2 dengan total
10.000 karyawan.
Dengan tim Research & Development sejumlah 500
karyawan yang terus berinovasi mengembangkan ragam produk yang lebih
baik, Polytron memiliki puluhan produk yang mampu bersaing dipasar
lokal bahkan juga merambah hingga pasar Eropa dan Asia. Hebat ya, karya anak bangsa yang mendunia.
Yuk,
kenalan lebih dekat dengan produk Polytron!
Polytron Home Appliances
Jika
untuk kebutuhan dasar manusia itu ada sandang, pangan dan papan, maka kebutuhan
dasar sebuah rumah adalah televisi, kulkas dan mesin cuci. Betul apa
betul? Minimal itu sih, tiga benda yang mempermudah
hidup kita.
Kok bisa?
Contoh: pulang
kerja sore, buka pintu, menyalakan Polytron
Digital TV Cinemax Soundbar yang suaranya kenceng tapi enggak
nyakitin kuping, kemudian membuka kulkas Varia dengan teknologi tempered glass sehingga cover bunga
anggrek pada pintu nampak hidup, lanjut mengambil cemilan atau
minuman dingin. Lepas membersihkan diri, pakaian kotor masuk mesin cuci Zeromatic Laguna. Nyaman
kan? Eits, ada yang ketinggalan, mau makan tinggal ambil nasi dari rice cooker Donabe sedang lauknya
udah beli dong, tadi sekalian jalan pulang. Apa, sate ayam!
Polytron Audio Video
Buat kamu
yang hobi bebersih rumah sambil mendengarkan lagu favorit, Polytron bluetooth speaker aktif
cocok banget. Suara jernih, bening sampai tak terasa pekerjaan rumah selesai
tanpa berasa capai. Rumah kinclong, tinggal duduk manis sambil nunggu delivery
food. Senyaman itu!
Polytron Electric Vehicle
Malas antri beli bensin berjam-jam? Yuk beralih ke sepeda motor listrik. Plat biru ya! Ramah lingkungan, go green, yes. Kan enggak mengeluarkan polusi. Dibandrol seharga 20jutaan, Polytron EVO menjadi favorit baru dunia kendaraan listrik. Minat? Kalau saya iya! Horang kayah? Aamiin. Lebih pada kebutuhan. Judulnya sepeda motor jadul manual yang setiap hari saya pakai ini sudah beberapa orang nawar pengen beli. Emang istimewa ya? Buat orang-orang muka lama, mengendarai motor manual lebih nyaman dan aman ketimbang motor matic masa kini. Bagaimana dengan saya yang tak kunjung beralih ke motor matic?
Karena si Ayah kalau mau beliin selalu bilang : bayarnya bagi dua ya! Ergh.
Mungkin lain
cerita kalau saya bilang pengen beli sepeda motor listrik.
Cari tahu dulu yuk, fakta atau mitos dari sepefa motor listrik.
Fakta : Sepeda motor listrik terkena hujan. Aman!
Fakta : Baterai dicharge di rumah atau bisa tukar baterai di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)
Fakta :
Proses charging 4 jam mampu berjalan sejauh 60 km
Mitos : Tagihan listrik membengkak setelah punya motor listrik?
Fakta : Enggak, kenaikan pembayaran pulsa listrik masih lebih murah
ketimbang bensin kok.
Fakta : Kecepatan maksimal 60 km/jam.
Enggak bisa ngebut ngejar waktu absensi, berarti harus berangkat pagian. Untuk perjalanan dalam kota, cukuplah. Si doi bisa jalan sejauh 60 km. Buat pergi pulang Batang-Pekalongan, bisa! Hemat waktu enggak perlu antri SPBU lagi, sampai kantor dicharge, sampai rumah dicharge lagi.
Yuk, ubah gaya hidupmu yang lama dan beralih ke gaya hidup Go Green!
Mulailah dengan langkah sederhana seperti:
1. Kurangi penggunaan kantong plastik
2. Kurangi penggunaan tisu
3. Beralih ke kendaraan listrik bebas polusi
Polytron EVO hadir sebagai solusi berkendara yang ramah lingkungan, zero emisi, bebas polusi dan tanpa bising.
Dari melek mata dan nutup mata dimudahkan dengan produk Polytron. Senyaman itu, hidup. Mimpi? Ya enggaklah, wong masih bisa dengar jejeritan anak-anak di kamar sebelah.
Jadi, produk Polytron apa favorit kamu?
#PolytronBlogCompetition
#47polytronanniversary
Comments
Post a Comment