Siang kemarin saya menelpon Keen dan dia menjawab sumringah. " Aku lulus Al Mursalat, Bun!" alih-alih bilang agak lemas karena berangkat - pulang naik sepeda ke sekolah, padahal sedang puasa. "Alhamdulillah", jawab saya. Dalam hati saya tahu kenapa dia begitu bersemangat saat bisa menyelesaikan surat terakhir yang harus dia hafal pada juz 29. Handphone . Iya, lebih dari dua pekan ini, Keen tidak saya perkenankan pegang handphone yang biasa dia pakai. Baik untuk texting whatsApp, telepon apalagi nge-game. Kenapa? Ini adalah kesekian kali Keen saya hukum tidak boleh main game. Kali ini malah totally tidak pegang handphone . Handphone tetap di tempat semula, di meja depan televisi. Namun saya locked . Saya memang tipe emak-emak yang konsisten kalau menghukum anak. Tentu saja bukan hukuman fisik. Walau kadang kalau sedang gemez parah, tetap aja itu kuping saya jewer keras kalau dibangunin shubuh susah. Handphone seharga 1,5 juta itu saya beli dua tahun lalu untuk k...